Ruangan ini disediakan kepada ahli-ahli Budiman untuk menerbitkan karya kreatif. Karya kreatif yang diterima untuk diterbitkan adalah sajak dan cerpen. 
Panduan menghantar karya:- 
1. Ditulis dalam bahasa Melayu 
2. Karya asli dan belum pernah diterbitkan. 
3. Ditaip rapi dan berformat (Arial, saiz 11, langkau 1 baris) 
4. Kepanjangan sajak (tidak melebihi 20 baris), manakala cerpen (tidak melebihi 1200 patah perkataan). 
5. Karya yang terpilih dan diterbitkan pada tahun 2021 layak dinilai untuk menerima hadiah Sastera Budiman Malaysia (HSBM)2021. 
6. Karya hendaklah dihantar secara dalam talian ke alamat emel: perbudiman@gmail.com 
7. Sertakan butiran diri penulis (Nama penuh dan nama pena,alamat, no telefon bimbit dan alamat emel).
 ADUHAI ANAK!
 (INGIN KUTANYAKAN KEPADAMU NIKMAT TUHAN
 YANG MANA LAGIKAH INGIN KAU DUSTAKAN?)
  
  
 Umpama bintang di langit
 mengerdip sinar ke mata hati ibu
 luas alam semesta adalah warna kasih ayah
 yang renta dimamah waktu
 berpanas, berhujan berembun
 menatang hidupmu anak.
  
 Dan engkau pun kian membesar
 membelah waktu dari rahim ibu
 ayahmu menyambut dengan azan merdu
 lalu digilap dengan kasih
 menjadilah dirimu anak yang disayangi.
  
 Kini engkau sudah pandai bertatih
 menutur patah-patah kata dengan manja
 berjalan dan berlari ke sana sini tanpa gundah
 tak luak dikasihi tak berkurang disayangi 
 hidupmu ceria menuju kematangan
 kenal sudah ibu ayah
 yang membesarkanmu tanpa lelah
 sungguh, tiada dusta 
 atas segala pemberian Tuhan kepadamu.
  
 Tatkala sampai usia dewasamu
 matang dalam berfikir 
 mintaku jika kau mampu
 hitunglah pemberian Tuhanmu
 dan berkira-kiralah, andainya
 kau masih terfikir akan ada lagi ketidak cukupan, 
 aduhai anak!
 ingin kutanyakan kepadamu
 nikmat Tuhanmu yang mana lagikah 
 ingin kau dustakan?

 A. Halim Ali
 Tanjong Malim, Perak, Malaysia.
 10 Mei 2021
SALAHKU TAK TERMAAFKAN
 
Aku memaafkan semua kesilapan, siapa pun
meski aku tak dimaafkan
namun, aku tak dapat memaafkan diriku
karena tak dapat berbuat apa jua
ketika Palestina dihina.

Aku tak dapat memaafkan diri sendiri
terutama mungkin karena doa dan seruan
sangat tak cukup untuk
menghentikan Palestina
tenggelam dalam air mata mereka sendiri
jika semua dosaku
digulung jadi satu
ia tak seberapa dibandingkan salahku
berdiam saja
ketika Palestina
didera aniaya
oh, di malam takbir ini
aku memandang kebenaran Tuhan,
Yahudi
tak kan berhenti hingga
semua mau tiba
ada
salah
kuasa
tiada.

Salman Faris
Tanjong Malim, Perak, Malaysia 
Malam Lebaran 1442H
13.5.2021